Perbedaan antara "Gaming" dan eSports
Gaming. (Doc: Pixabay.com) |
Para atlet akan mengenakan seragam layaknya para atlet cabang olahraga lain, mereka pun bermain untuk tim, bukan individu. Atlet eSPorts juga dilatih secara profesional, termasuk soal kebugaran, demi menunjang peforma di arena pertandingan. Dedy Irvan saat memberikan materi eSport ke peserta workshop karir Intel(Intel Indonesia) "Kalau dia (atlet eSports) latihan (olahraga), konsentrasi dia akan lebih tinggi, respons dia akan lebih cepat," ujar Dedy. Menurut Dedy, pemahaman akan eSports perlu ditekankan untuk mendukung kesuksesan industri eSports di Indonesia. Masyarakat masih banyak yang mencampur-adukkan antara game untuk rekreasi dan dan game untuk profesi, sehingga yang dikupas dipermukaan hanyalah bahaya bermain game. Sejatinya, eSports seperti permainan olahraga lain, akan memiliki dampak positif jika dikelola secara profesional. "Balapan di jalan raya, salah. Balapan di sirkuit bawa 'merah-putih', bener," Dedy menyontohkan kepada KompasTekno.
Ia juga mengatakan bahwa masuknya eSports ke Asian Games 2018 dalam skema eksibisi, bisa membantu "membersihkan" stigma negatif eSports yang masih rancu, terutama bagi golongan tua. "Tapi alhamdulillah, Asian Games telah menunjukkan bahwa kalau kalian mau jelasin sedikit, ini (konotasi buruk eSports) akan hilang," ujarnya kepada peserta workshop yang didominasi kalangan mahasiswa. Menjadi atlet eSPorts perlu keseriusan Karena bukan sekadar mainan pengisi waktu luang, pemain eSports pun perlu keseriusan dalam menekuni bidang tersebut. Dedy menuturkan perlunya keseriusan dan fokus agar menjadi pemain eSPorts profesional. Manajemen waktu menjadi masalah utama para milenial yang ingin menekuni dunia eSports. "Atur waktunya, mana buat belajar, mana buat latihan, penting banget. Enggak bisa cuma asal-asal aja kalau emang pengen maju di eSports," ujar Dedy. Selain itu, Dedy menekankan perlunya konsistensi yang perlu dijaga selama berkarir menjadi atlet eSports, terutama terus berlatih dan mencoba. "Kalau ini dasarnya adalah passion, gak punya masalah, konsistensinya tetep baik", imbuhnya.
__
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Beda antara "Gaming" dan eSports?",
sumber: tautan,
penulis: Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
editor: Reska K. Nistanto.
0 Response to "Perbedaan antara "Gaming" dan eSports"
Posting Komentar