Berusaha untuk tetap: Biasa-biasa saja.~
Kawan-kawan, saya ijin pamer video jadul editan saya sendiri semasa SMA, ya. Rasa-rasanya, share hal-hal bersifat silam dihati lebih nyaman saja.
Baik kawan-kawan, melalui video editan amaitir ini, saya mau berbagi semangat kebangsaan saja sih. Juga biar tidak Garing juga statusnya, he he. Itu maksud video simulasi tersebut juga biar kita inget perjuangan para pahlawan. Tapi ya mendadak, dan kapasitas si pembuat masih culun saat itu, sampe lupa ndak ada tanda bendera merah putihnya.
Baik kawan-kawan, ijin mulai cerita ya: jadi pada tahun 1006 Masehi, gunung merapi suka meletus dan membuat Mataram pecah: separuh lari ke Palembang, separuh menuju ujung timur muncul Kadiri dan Tumapel. Sampai pada saat bangsa (kerajaan Singasari) dimpimpin Sri Baginda Raja Kertanegara memiliki kekuatan superpower, hingga Mongolia pada masa Jenghis Khan mampu menaklukan Eropa, Arab/Timur Tengah (Dinasti Abbasiyah) dan China serta Rusia, sehingga berniat menaklukan bangsa kita. Mongolia di masa Kubilai Khan mengirim utusan bernama Meng Chi. Sri Baginda Raja Kertanegara menolak untuk tunduk kepada Mongol dengan memotong telinga Meng Chi hingga memunculkan dendam dan pembalasan dari Mongol. Mongolia penakluk dunia memiliki kapal yang katanya terbesar di Dunia yang mampu mengangkut 1500 tentara 500 kuda, ditabrak Sri Baginda Raja, dan hancur, karena kapal beliau dua kali lebih besar yang mampu mengangkut 2500 tentara 1500 kuda. Tentara mongolia dengan gagah datang memakai baju besi untuk baju perangnya, sedangkan disini hanya pakai kancut dan bertelanjang dada, perang laut, ya sini menang, mereka dimasukkan ke laut langsung tenggelam. Ini bangsa kita. Dan selanjutnya Majapahit membuktikan sampai Madagaskar, Semenanjung Gibraltar, dan menguasai sebagian dunia.
Baik kawan-kawan, ijin mulai cerita ya: jadi pada tahun 1006 Masehi, gunung merapi suka meletus dan membuat Mataram pecah: separuh lari ke Palembang, separuh menuju ujung timur muncul Kadiri dan Tumapel. Sampai pada saat bangsa (kerajaan Singasari) dimpimpin Sri Baginda Raja Kertanegara memiliki kekuatan superpower, hingga Mongolia pada masa Jenghis Khan mampu menaklukan Eropa, Arab/Timur Tengah (Dinasti Abbasiyah) dan China serta Rusia, sehingga berniat menaklukan bangsa kita. Mongolia di masa Kubilai Khan mengirim utusan bernama Meng Chi. Sri Baginda Raja Kertanegara menolak untuk tunduk kepada Mongol dengan memotong telinga Meng Chi hingga memunculkan dendam dan pembalasan dari Mongol. Mongolia penakluk dunia memiliki kapal yang katanya terbesar di Dunia yang mampu mengangkut 1500 tentara 500 kuda, ditabrak Sri Baginda Raja, dan hancur, karena kapal beliau dua kali lebih besar yang mampu mengangkut 2500 tentara 1500 kuda. Tentara mongolia dengan gagah datang memakai baju besi untuk baju perangnya, sedangkan disini hanya pakai kancut dan bertelanjang dada, perang laut, ya sini menang, mereka dimasukkan ke laut langsung tenggelam. Ini bangsa kita. Dan selanjutnya Majapahit membuktikan sampai Madagaskar, Semenanjung Gibraltar, dan menguasai sebagian dunia.
(*cerita-cerita kebangsaan justru kebanyakan saya kumpulkan dari para Kyai dan Mursyid Thoriqoh yang hatinya sungguh-sungguh lembut.)
___________________
___________________
Kawan-kawan, kadang suasana kebangsaan jaman NOW ini diperkeruh hal non-konstruktif sosial media, krisis kepercayaan diri, dan sebagainya. Ayolah jangan begitulah. Kita ini dari keturunan bangsa besar.
Oleh karenanya terus terang, saya jarang baca status Facebook di beranda - status Whatsapp sampai tidak lebih dari 5 akun: dikarenakan saya masih belum bisa yakin yang ditulis kebanyakan masyarakat kita bercuit konstruktif (semoga pendapat ini segera salah ya).
Marilah kawan-kawan, kita bangun kembali keberagaman kebangsaan kita dalam semangat kasih sayang. Mpu Tantular dalam Kitab Sutasoma dan yang telah adopsi Bp. Moh. Yamin dan Pendiri Bangsa telah mewariskan filsafat kebangsaan mahal harganya (mahal kalau dihayati): namanya Bhineka Tunggal Ika.
Ngendikanipun Gus Mus, (intinya) Bangsa Indonesia ini ibarat rumah kita. Tempat kita dilahirkan, tempat kita bersujud, mencari nafkah, dan mungkin tempat kita dikebumikan. Jangan kita obrak-abrik rumah kita sendiri.
Mari kita nderek ngendikanipun poro kyai tulus, yang lahir batin menjalani agama dan kehidupan berbangsa dengan tulus untuk terus membangun kedamaian, kerukunan, kemaslahatan. InshaAllah, bila masih ada ujaran miring yang menimpa kita, selama kita tetap menyampaikan cuitan kebaikan, justru Tuhan akan menyempurnakan cahaya-Nya untuk kita. Kalau kita sedang banyak rejeki, atau ditimpa musibah, atau ujaran nyinyiran miring, atau justru berprestasi gemilang, atau apapun: kita tetap bisa kok untuk tetap staycool dan biasa-biasa saja, dan melanjutkan berkarya. Dunia ini ujian. Kedamaian dan superpower bangsa ini juga dari faktor atas akumulasi individu-individu berkualitas dari kita. Sekali lagi, mari tetap: biasa-biasa saja, dan lanjutkan berkarya.
Mari kita nderek ngendikanipun poro kyai tulus, yang lahir batin menjalani agama dan kehidupan berbangsa dengan tulus untuk terus membangun kedamaian, kerukunan, kemaslahatan. InshaAllah, bila masih ada ujaran miring yang menimpa kita, selama kita tetap menyampaikan cuitan kebaikan, justru Tuhan akan menyempurnakan cahaya-Nya untuk kita. Kalau kita sedang banyak rejeki, atau ditimpa musibah, atau ujaran nyinyiran miring, atau justru berprestasi gemilang, atau apapun: kita tetap bisa kok untuk tetap staycool dan biasa-biasa saja, dan melanjutkan berkarya. Dunia ini ujian. Kedamaian dan superpower bangsa ini juga dari faktor atas akumulasi individu-individu berkualitas dari kita. Sekali lagi, mari tetap: biasa-biasa saja, dan lanjutkan berkarya.
__________________
*Oh iya, pemeran utama di video adalah adik saya sendiri, kasihannya berkoran hingga berkeseot-meot: berlatar hutan jati belakang rumah Magetan. Juga: ini video meski memenuhi standar semacam lebay njih, tapi tetap di reposting adalah untuk menyampaikan pesan diatas biar tidak garing, he he maaf tidak nyambung.
0 Response to "Berusaha untuk tetap: Biasa-biasa saja.~"
Posting Komentar